Senin, 20 April 2009

CV

C u r i c u l u m V i t a e


Nama : Tukiman Pulungan
Alamat : Jl. Bilal Ujung Gg. Arimbi N0.1
TTL : Stabat, 25 Mei 1987
Pendidikan : Fakultas Ilmu Sosial UNIMED – angkatan Tahun 2005
Hp : 0852 96 8283 86


Pengalaman Organisasi :
• Wakil Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Sejarah, Tahun 2007
• Kepala Bidang Penalaran Keilmuan dan Keislaman Forum Solidaritas Muslim Sejarah (FSMS), Tahun 2007 s.d sekarang
• Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) HMI Komisariat FIS UNIMED Periode 2007-2008
• Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (SEMAF - FIS) UNIMED, Periode 2008 s.d sekarang
• Sekretaris Eksekutif Serikat Guru Indonesia (SeGi) Kota Medan, Tahun 2008 s.d sekarang


Pengalaman Pekerjaan :
1. Tentor Primagama Tahun 2009


Pengalaman menjadi Panitia :
1. Panitia EXPO Sejarah, Tahun 2007;
2. Panitia Pembekalan Awal Mahasiswa Baru (PAMB), Tahun 2007;
3. Stering Commite Panitia Seminar Nasional “ Seabad Kebangkitan Nasional, Refleksi Dunia Pendidikan Indonesia”, SEMAF – FIS, Tahun 2008;
4. Stering Commite Panitia FIS – CUP, SEMAF – FIS, Tahun 2008;
5. Stering Commite Panitia Diskusi Publik dengan Indinesia Coruption Watch (ICW), Tahun 2008;
6. Stering Commite Panitia Pembekalan Awal Mahasiswa Baru (PAMB) SEMAF - FIS, Tahun 2008;
7. Stering Commite Panitia Diskusi Publik ”Memberantas Korupsi Melalui Pendidikan”. SEMAF – FIS , Tahun 2009;


Pengalaman menjadi Peserta Pertemuan, Konferensi, Training dan Kursus;
1. Peserta Training Leadership Senat Mahasiswa UNIMED, Tahun 2007
2. Peserta Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Tahun 2007
3. Peserta Basic Training HMI Cabang Medan, Pebruari 2007
4. Peserta Pelatihan Sistematika Pelaporan Penulisan Proposal Organisasi Mahasiswa UNIMED, Tahun 2008
5. Peserta Diskusi Terfokus Tentang Diskriminasi Ras dan Etnis dengan Komnas HAM, Tahun 2009


Pengalaman Penelitian :
1. Kordinator Peneliti Majalah Kritik Tema “ Anggaran Berlimpah Banyak Anak Putus Sekolah” , Tahun 2008 s.d sekarang

REKENING 0089960116 BNI

Kamis, 02 April 2009

opini seputar pemilu

MEMAHAMI ARTI DEMOKRASI DAN PEMILU

Oleh Tukiman Pulungan

Kata demokrasi merupakan akronim yang berasal dari Yunani. Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat), cratos (kekuasaan rakyat), dengan singkat dapat diartikan kekuasaan berada ditangan rakyat. Sedangkan pemilu merupakan ajang dari proses pelaksanaan demokrasi tersebut. Sejarah mencatat bahwa pelaksanaan demokrasi pertama sekali di seantero bumi ini ialah di Athena (Yunani) dengan sistem pemilihan langsung. Pemilu merupakan ajang penyaluran aspirasi rakyat untuk mendukung orang-orang yang berani memperjuangkan hak-hak rakyat (petani, buruh, guru, nelayan dan kaum miskin kota). Dimana golongan ini sampai saat ini nasibnya masih tragis karena belum ada perhatian dari para penguasa, mereka masih mengalami kemiskinan yang sifatnya samar-samar.
Hal ini terjadi karena pemilu yang diakui sebagai mekanisme paling modern untuk merealisasikan kekuasaan rakyat (demokrasi), sesungguhnya hanya mewakili sebagian dari keseluruhan. Dan sebagian yang menguasai keseluruhan itu, bisa jadi malah membawa masyarakat kejurang kenestapaan. Karena sebahagian dari keseluruhan tersebut lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan dan menapikan kepentingan rakyat.
Demokrasi yang seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat sekarang hanya menjadi sebuah tradisi yang dihormati dan diagung-agungkan diseluruh belahan bumi ini tanpa ada implemnetasi yang jelas dari pelaksanaan demokrasi tersebut. Sebagai contoh pemimpin yang terpilih melalui pemilu yang merupakan implementasi dari demokrasi pun akan malu mengundurkan diri bila ternyata dia tak sanggup mengemban amanah rakyat dan tak becus memimpin negeri. Ini merupakan fotret dari belum adanya kesadaran individu untuk melihat kemapuannya sendiri dan belum ada penghargaan terhadap nilai-nilai demokrasi.
Seabsurd-absurdnya demokrasi, ia punya mekanisme untuk memperbaiki diri karena dunia tempat ia hidup memang tidak sempurna. Kalau pemimpin mengelak dari perbagai alasan lantaran tak sempurna, lalu dengan segala cara mengelabui rakyat dan menyulap pemilu, sehingga kita bisa menarik kesimpulan bahwa demokrasi telah dikebiri. Demokrasi telah dijadikan alat oleh kelompok untuk memperoleh dukungan dari rakyat.
Demokrasi lebih tepat menjadi muara samudera dari sungai-sungai ideologi dan kepentingan. Ia mewujud sebagai wahana imajiner yang diterima berbagai kalangan untuk bertemu, berdiplomasi, bermain politik dan mencoba menaklukan lawan tanpa kekerasan. Karena bila tak ada wahana yang imajiner itu, kemajemukan memang mudah memicu konflik yang tak terselesaikan.
Demokrasi sering kali diartikan hanya sebagai pemilihan umum saja. Padahal sebenarnya demokrasi merupakan standart dan tujuan dari suatu negara. Karena di dunia modern, sistem politik demokrasi dalam arti semua orang turut dalam mengambil keputusan, itu tidak mungkin terwujud, hal ini dapat terwujud dalam masyarakat yang sedikit dan bersifat homogen seperti di Athena. Jika demokrasi tidak dapat terwujud dalam konteks negara modern, maka demokrsi itu seharusnya dapat terwujud pada Partai Politik dan LSM. Sebab membangun republik berarti membangun lembaga-lembaga pemerintah maupun lembaga-lembaga masyarakat. Dalam republik yang baik, lembaga-lembaga pemerintah itu adalah kumpulan kekuatan yang bisa dikontrol oleh lembaga-lembaga dalam masyarakat.
Selamat menikmati demokrasi dalam implementasinya pada pemilu 9 April 2009 yang tinggal menghitung hari lagi. Semoga kita dapat memilih orang-orang yang sadar dan mau berbuat. Sadar akan makna dan arti demokrasi itu sendiri dan mau berbuat bagi kepentingan rakyat (petani, nelayan, buruh, guru dan kaum miskin kota). Semoga pemilu kali ini mengahsilkan orang-orang yang kapabel dan proporsional. Marilah sama-sama kita menyuarakan untuk menolak poltisi busuk yang akan memanfaatkan ajang demokrasi kali ini untuk kepentingan pribadinya.


Penulis adalah mahasiswa jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Medan sekaligus Ketus Senat Mahasiswa Fakultas Periode 2008-2009

opini seputar pemilu