Senin, 23 Februari 2009

TRIK BELAJAR SEJARAH YANG MENYENANGKAN
Oleh; Tukiman Pulungan


Belajar merupakan proses penyampaian ilmu (transpormasi) dari orang yang satu kepada orang lain. Belajar dapat berupa kegiatan diskusi yang terjadi antara dua orang atau lebih. Dalam hal ini interaksi belajar yang paling sering terjadi ialah belajar disekolah. Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan formal saat ini merupakan salah satu tempat terjadinya proses belajar.
Mata pelajaran yang disajikan di sekolah merupakan rangkaian dari proses belajar tersebut. Mata pelajaran yang disajikan disekolah saat ini meliputi agama, kewarganegaraan, matematika, bahasa indosesia, bahasa inggris, fisika, kimia, biologi, sosiologi, sejarah, ekonomi, geografi dan pelajaran muatan lokal lainnya.
Dalam hal ini mata pelajaran yang biasanya kurang disenangi (red; membosankan) oleh murid ialah mata pelajaran sejarah. Hal ini dikarenakan mereka menganggap mata pelajaran ini banyak menghapal materi pelajaran, sebab mencantumkan nama tokoh, tahun peristiwa, ditambah lagi dengan harus mengingat alur peristiwa. Pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang banyak bercerita, sehingga murid-murid merasa bosan mendengarkan cerita guru didepan kelas. Biasanya di sekolah pelajaran sejarah ditaruh diakhir jam pelajaran (red; mendekati waktu pulang sekolah), tentu saja hal ini manambah kebosanan dari para murid, sebab mereka sudah lelah berfikir dan terakhirnya harus mendengarkan cerita. Cerita yang disampaikan oleh guru kepada murid tak ubahnya separti dongeng belaka, karena murid tidak merasa terlibat dengan peristiwa yang diceritakan oleh guru. Sebenarnya dalam hal ini bukan pelajarannya yang membosankan malainkan cara pengajarannya. Cara pengajaran seperti di atas merupakan cara pengajaran yang konvesional.
Seharusnya cara pengajaran sejarah konvesional tersebut sudah selayaknya dirubah dengan cara pengajaran yang modern. Untuk pelajaran sejarah dapat melakukan beberapa trik agar para murid senang belajar sejarah yakni:

1. Belajar Di luar kelas
Sejarah yang berkaitan dengan peristiwa sebaiknya belajar di lapangan, siswa ditugaskan oleh guru untuk meneliti suatu tempat yang memiliki peristiwa sejarah yang berada disekitar tempat tinggal murid. Hal ini bertujuan agar murid seolah-seolah merasakan peristiwa sejarah tersebut karena dia langsung meneliti ketempat peristiwa.
2. Melalui kegiatan-kegiatan diskusi publik dan seminar sejarah
Pelajaran sejarah selalu berkaitan dengan tokoh atau pelaku sejarah, maka untuk lebih mudah mengingat nama tokoh tersebut maka ada baiknya jika bertemu secara langsung dengan mereka melalui kegiatan diskusi publik atau seminar sejarah dimana mereka sebagai nara sumbernya. Cerita sejarah dari orang yang terlibat secara langsung tentu akan lebih menarik dari pada cerita sejarah guru didepan kelas yang sama sekali tidak terlibat dengan peristiwa. Tetapi sekarang ini sudah banyak tokoh pelaku sejarah yang meninggal, untuk mensiasati ini maka bisa diundang orang yang meneliti suatu peristiwa sejarah untuk menjadi nara sumber.
3. Mempelajari sejarah lokal
Seorang murid akan merasa dekat dengan peristiwa sejarah jika peristiwa sejarah itu terjadi disekitar tempat tinggal dia. Jika murid sudah merasa dekat tentu dia akan tertarik untuk mengetahuinya. Untuk mengetahui tentu dia harus belajar dan banyak membaca buku sejarah. Jadi dengan sendirinya murid akan mencintai pelajaran sejarah.




PENULIS
TUKIMAN PULUNGAN
SEKRETARIS EKSEKUTIF SERIKAT GURU INDONESIA (SeGI) KOTA MEDAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar